Augmented reality diprediksi akan semakin populer pada 2023. Sebab nilai pasar global VR dan AR diperkirakan mencapai 14,4 miliar USD pada 2023.
Melonjaknya nilai pasar global AR didukung oleh tren AR yang muncul seperti meningkatnya perangkat yang bisa disambungkan dengan tren Augmented Reality. Mulai dari ponsel, aplikasi, software hingga kacamata VR.
Peningkatan perangkat konvergensi teknologi AR tak lepas dari dampak pandemi Covid-19. Di mana pandemi menyebabkan ribuan ritel tutup atau gulung tikar. Para pemilik ritel kemudian berlomba-lomba menciptakan inovasi di bidang digital marketing. Salah satunya menggunakan teknologi AR.
Berikut ini adalah tren Augmented Reality 2023 yang perlu Anda persiapkan:
Jadi Engagement Pelanggan
Menurut survei Statista pada Juni 2022, user global teknologi AR akan mencapai 1,4 miliar pada tahun 2023. Naik 1 miliar dari jumlah user tahun 2019.
Selain itu, pada tahun 2023, pengiriman global headset AR diperkirakan akan mencapai lebih dari 30 juta unit. Jumlah itu lebih dari 12 kali pengiriman yang diharapkan pada tahun 2020.
Angka-angka ini menunjukkan augmented reality diapresiasi oleh publik. Dalam AR, informasi tentang dunia nyata di sekitar pengguna akan diberikan dalam bentuk interaksi melalui perangkat AR. Misalnya QR Code hingga filter digital 3D.
ARUVANA telah berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap teknologi ini untuk mewujudkan potensi dan dampak positifnya. Baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, bisnis online, hingga konstruksi.
ARUVANA tidak hanya menggunakan teknologi AR, namun juga mengubungkannya dengan teknologi VR yang imersif. Selengkapnya bisa dibaca di blog ini.
Baca Juga: Jalan-jalan Ke Ketapang Urban Aquaculture Lewat Teknologi Virtual Reality (VR) 360° ARUVANA
Alat Konversi Penjualan Bagi Retail
Pandemi Covid-19 berdampak negatif ke semua industri. Terutama industri yang bersentuhan langsung dengan pelanggan. Misalnya seperti ritel dan perbelanjaan.
Industri ritel dan perbelanjaan mengandalkan engagement penjaga toko dengan pelanggan untuk melakukan konversi penjualan. Namun sejak pandemi, mereka kehilangan banyak kesempatan untuk meningkatkan engagement melalui interaksi langsung.
Beberapa pemilik ritel mulai berinvestasi menggunakan teknologi AR untuk menciptakan interaksi virtual yang intens. Sehingga mereka tetap bisa mempertahankan bahkan meningkatkan engagement produk dengan pelanggan. Caranya dengan menciptakan beberapa konten marketing berbasis AR.
Materi pemasaran berbasis AR tidak hanya dapat meningkatkan keterlibatan dengan audiens tetapi juga meningkatkan konversi. Pengecer telah menerapkan augmented reality ke dalam toko mereka sehingga pelanggan potensial dapat mencoba berbagai produk tanpa meninggalkan rumah mereka.
Hasilnya, menurut riset Try On Kivisense, Lebih dari 60% pembeli lebih suka berbelanja menggunakan augmented reality. Selain itu, 46% pemilik toko optimis menggunakan AR untuk peningkatan konversi.
Influencer Marketing Virtual
Semakin banyak influencer digital marketing muncul, berbagai industri ingin memanfaatkan potensi komersial mereka. Sebab, influencer digital membantu mereka dalam mengembangkan hubungan emosional dengan pelanggan. Misalnya melalui endorsement atau brand ambassador.
Pada tahun 2023, bisnis online secara global mulai mengarah pada penggunakan influencer marketing virtual berbasis AR. Di mana pelanggan dapat berinteraksi dengan influencer avatar 3D dan mengakses informasi produk melalui fitur-fitur AR. Contohnya seperti scan QR Code atau try on.
Sebagai contoh, Imma adalah manusia dan model virtual pertama Aww Inc di Jepang. Dia telah dipilih sebagai brand ambassador untuk minuman berkarbonasi baru Watsons \”X Soda\”.
Saat pelanggan memindai gambar soda, kandungan energi akan muncul. Setelah itu Imma akan membawa pelanggan ke kota modern. Konten ini secara signifikan meningkatkan penjualan melalui solusi manusia digital.
Saat ini ada lebih banyak influencer virtual di AR di seluruh dunia selain Imma. Misalnya seperti Noonoouri dan Ayayi. Jumlah influencer virtual berbasis AR diprediksi akan terus meningkat.
Berdasar riset dari Emergen Research, industri manusia digital atau influencer digital akan mencapai 527,58 miliar USD pada tahun 2030. Di mana jumlah itu berkembang sebesar 46,4 persen (CAGR) dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Ingin bersiap mengadaptasi teknologi AR dan VR? Pelajari dulu seluk beluk manfaat dan cara penggunaannya. Anda bisa mengunjungi blog ARUVANA untuk mendapat informasi lengkap seputar teknologi AR dan VR.