Potensi Extended Reality dan Manfaatnya di Bidang Kedokteran

Extended Reality adalah istilah teknologi yang mencakup teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR) dan Mixed Reality (MR). Berbagai teknologi itu dapat menggabungkan ruang nyata dengan ruang virtual menjadi ruang yang imersif atau mendekati nyata. 

Saat ini, teknologi XR sudah memudahkan interaksi dan aktivitas bisnis berbagai industri. Sebagai contoh, teknologi AR dan VR dapat digunakan untuk meningkatkan customer experience melalui berbagai inovasi layanan. Dengan begitu, omzet bisnis bisa ikut meningkat.

Manfaat dari teknologi XR membuat berbagai perusahaan berlomba-lomba mengadaptasi teknologi XR untuk mengembangkan bisnis mereka. Oleh karena itu, permintaan teknologi XR diprediksi akan terus meningkat.

IDTechEx memprediksi perkembangan potensi pasar extended reality, termasuk VR, AR, & MR akan bertumbuh hingga 30 miliar USD di tahun 2030. Menurut survei Statista, industri kesehatan dan medis adalah industri yang paling banyak mengadaptasi teknologi XR di masa depan.

Lalu seperti apa potensi pasar teknologi extended reality di bidang kesehatan?

Potensi Pasar Extended Reality di Bidang Kesehatan

Pada tahun 2026, nilai pasar teknologi XR industri kesehatan secara global diprediksi mencapai 10,82 miliar USD. Penyebabnya cukup jelas. Extended reality menciptakan banyak kemudahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien dan rumah sakit secara keseluruhan.

Pengembangan teknologi kesehatan dengan teknologi XR pun semakin masif. Sebab, rumah sakit di berbagai negara semakin dituntut untuk menciptakan layanan kesehatan personal yang presisi dan cepat tanggap. 

Misalnya, layanan terapi yang bisa dilakukan di rumah. Setelah itu, pasien bisa menerima diagnosa, laporan progress kesehatan dan resep obat yang menggunakan teknologi personalisasi. Dengan begitu, pasien tidak perlu menunggu antrean terlalu lama untuk menerima rangkaian perawatan. 

Masih ada banyak manfaat extended reality di bidang kesehatan. Apa saja?

Manfaat Extended Reality di Bidang Kesehatan

Memudahkan Pelatihan Mahasiswa

Extended reality dapat memudahkan kegiatan pelatihan dan praktikum mahasiswa kedokteran. Terutama pada bagian pelatihan prosedur medis yang repetitif. 

Biasanya pelatihan prosedur medis repetitif membutuhkan banyak waktu dan sumber daya. Baik itu berupa materi maupun peralatan praktikum medis. 

Menggunakan teknologi XR, mahasiswa kedokteran dapat melakukan praktik berbagai prosedur medis dan operasi saat tidak bisa hadir di ruang kelas. Mereka juga bisa menggunakan peralatan praktikum virtual yang imersif atau mendekati nyata.

Dengan begitu, proses pembelajaran bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Selain itu, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk praktikum berulang. Satu praktikum mungkin bisa dilakukan secara offline, praktikum secara online bisa dilakukan untuk menghemat biaya.

Menurut survei yang dilakukan oleh UCLA, mahasiswa yang melakukan latihan praktik menggunakan kacamata VR 20% lebih cepat menyelesaikan tugas dibanding mahasiswa yang melakukan praktikum offline. Mereka juga bisa menyelesaikan lebih dari 38% langkah dengan benar.

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pasien

Extended reality dapat menyediakan pelayanan telemedicine yang imersif. Telemedicine dengan teknologi XR mengombinasikan AR, VR dalam bentuk peralatan yang bisa digunakan oleh pasien. Contohnya seperti kacamata VR yang terhubung dengan monitor cek kesehatan di rumah sakit. 

Dengan begitu, pasien tidak perlu mengantre lama untuk memeriksakan diri atau cek kesehatan. Perkembangan kesehatan mereka juga bisa dipantau oleh dokter secara real time dari jarak jauh. 

Selain itu, teknologi XR berguna untuk memberi data yang akurat seputar perkembangan pasien. Jadi, dokter bisa lebih akurat dalam menentukan jenis tindakan perawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.

Membantu Proses Pengobatan dan Terapi

Telemedicine adalah cara rumah sakit untuk mempercepat dan mempermudah proses konsultasi terapi pasien. Terutama pasien-pasien yang memiliki hambatan untuk pergi ke rumah sakit. Misalnya karena jarak atau hambatan keadaan fisik. 

Teknologi extended reality dapat memudahkan proses manajemen terapi dalam telemedicine. Contohnya, pasien dementia dan alzheimer dapat menggunakan alat-alat dengan teknologi VR yang membantu mereka mengingat momentum kehidupan secara nyata.

Tak hanya itu saja, pasien depresi dan stres akibat kekerasan seksual atau KDRT juga bisa melakukan konsultasi dengan VR. Dengan begitu, mereka dapat berkonsultasi secara terbuka tanpa takut identitasnya dihakimi

Contoh penggunaan teknologi XR dalam telemedicine dan telekonsultasi juga banyak digunakan untuk neurorehabilitasi atau rehabilitasi syaraf. Selengkapnya Anda bisa membacanya di artikel ini > Penerapan Virtual Reality untuk Neurorehabilitasi

Ingin tahu lebih banyak tentang teknologi AR, VR dan MR? Silakan kunjungi blog kami di Blog Aruvana.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *