Teknologi VR sudah banyak membantu tenaga kesehatan untuk mendiagnosa pasien dengan lebih presisi. Selain diagnosa, kini tenaga kesehatan memanfaatkan VR untuk rehabilitasi kesehatan pasien.
Ada banyak bidang kesehatan yang memanfaatkan teknologi VR untuk merehabilitasi kondisi pasien. Apa saja penerapan VR untuk rehabilitasi kesehatan? Simak artikel di bawah ini sampai selesai.
VR untuk Rehabilitasi Mental Health
Gangguan mental seperti anxiety dan depresi biasanya diatasi dengan Cognitive Based Therapy (CBT) di mana pasien memerlukan dampingan pskiater dan psikolog. Pasien perlu mendatangi tenaga ahli untuk melakukan terapi secara berkala. Oleh karena itu, pasien membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Hasil rehabilitasi mental health terkadang juga tidak instan. Apalagi, jika pasien mengalami relaps saat berhadapan langsung dengan trigger atau pemicu gangguan mental mereka. Misalnya, saat orang trauma keramaian di jalan raya mencoba berjalan kaki di jalan raya yang padat.
Dengan teknologi VR, biaya dan waktu rehabilitasi mental health bisa dipangkas. Sebab, pasien bisa melakukan terapi terpantau oleh tenaga ahli di rumah masing-masing. Selain itu, mereka bisa berhadapan langsung dengan trigger secara terukur. Caranya melalui simulasi situasi yang imersif.
Simulasi imersif memungkinkan pasien berlatih menghadapi pemicu trauma mereka secara lebih nyata. Tujuannya agar pasien dapat merespon trauma dengan cara yang sehat. Untuk penerapan selengkapnya bisa membaca artikel berikut ini > Penerapan Virtual Reality untuk Mental Health
VR untuk Rehabilitasi Syaraf
Penyakit kelainan syaraf seperti stroke dan parkinson membutuhkan terapi latihan aktivitas sehari-hari. Misalnya seperti berjalan atau mengangkat suatu benda dan meletakannya lagi. Setiap gerakan membutuhkan satu terapis untuk melakukan pencatatan data dan pemantauan.
Seiring dengan bertambahnya jumlah pasien stroke dan parkinson, tenaga medis kerap kerepotan dalam hal pencatatan data yang presisi. Sehingga, jenis terapi rehabilitasi yang diberikan kepada pasien terkadang kurang efektif. Jadi, proses penyembuhan berjalan lebih lama.
Teknologi VR untuk rehabilitasi syaraf memungkinkan pasien melakukan terapi di mana saja dan kapan saja. Setelah itu, semua data latihan terekam dengan presisi. Jadi, tenaga medis bisa melakukan pemantauan terapi dan menentukan jenis terapi secara lebih efektif.
Jenis terapi yang berasal dari analisis data yang presisi akan lebih tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan pasien. Jadi, para terapis dapat memangkas waktu proses penyembuhan pasien.
Baca Juga: Penerapan Virtual Reality untuk Neurorehabilitasi
VR untuk Rehabilitasi Memori
Gangguan fungsi kognitif yang mempengaruhi ingatan, persepsi dan konsentrasi seseorang membutuhkan terapi berkala. Misalnya terapi kognitif seperti menyelesaikan satu set simulasi aktivitas dan terapi dialog dengan terapis. Contohnya seperti menceritakan suatu kejadian sebagai trigger kenangan.
Teknologi VR untuk rehabilitasi memori memungkinkan pasien menemui trigger kenangan dengan lebih jelas. Sebab, trigger dikemas dengan skenario situasi personal yang imersif. Jadi syaraf ingatan pasien bisa lebih mudah meresponnya daripada sekadar situasi yang dideskripsikan dengan kalimat.
Teknologi VR untuk rehabilitasi juga bisa digunakan untuk rehabilitasi gangguan konsentrasi. Teknologi VR memungkinkan pasien mempraktikkan berbagai keterampilan kognitif dalam bentuk tugas-tugas kecil. Contohnya seperti melemparkan anak panah.
VR untuk Rehabilitasi Cedera Fisik
Pasien dengan cedera fisik butuh berlatih menggerakkan anggota tubuh yang terluka agar berfungsi dengan normal lagi. Simulasi VR dapat membantu proses terapi lebih mudah. Sebab, pasien bisa mempraktekkan aktivitas sehari-hari tanpa harus berpindah-pindah tempat.
Misalnya, pasien dapat berlatih menggerakkan tangan untuk membuka gagang pintu atau menggerakkan kaki untuk berjalan tanpa harus meninggalkan rumah. Selain itu, simulasi VR dengan skenario imersif dapat diintegrasikan dengan treadmill atau perangkat lain yang digunakan untuk rehabilitasi fisik. Jadi, data respon anggota tubuh dapat terekam dan teranalisis dengan tepat.
Penerapan VR untuk terapi kesehatan dapat digabungkan dengan terapi konvensional. Sehingga berbagai kegiatan terapi bisa lebih hemat biaya, waktu dan minim risiko cedera tambahan.
Sebelum memutuskan untuk mengadaptasi teknologi VR, Anda perlu mencari penyedia jasa virtual reality yang berkualitas. Tak perlu bingung, ARUVANA menyediakan berbagai pilihan teknologi VR yang dapat memfasilitasi kegiatan terapi kesehatan.