Industri kecantikan semakin berkembang dengan mengikuti kemajuan teknologi. Salah satunya dengan merambah ke Metaverse. Terbukti ketika Anda tertarik dan terpengaruh oleh merk-merk produk kecantikan di internet, khususnya media sosial.
Ruang virtual Metaverse dimanfaatkan para pelaku industri kecantikan untuk menggabungkan pengalaman digital dan fisik secara nyata untuk konsumennya. Kira-kira apa saja yang bisa dieksplor industri kecantikan dengan Metaverse? Simak ulasan berikut ini.
Belanja Online Lebih Akurat
Konsumen dapat berbelanja ke toko virtual dengan avatar masing-masing. Bahkan, avatar tersebut bisa melakukan konsultasi kecantikan dan mengaplikasikan produknya. Dengan begitu, belanja make up secara online bisa lebih akurat.
Biasanya penampilan avatar dilengkai dengan make up, gaya dan warna rambut, mengenakan aksesoris tas, perhiasan, topi, sepatu, dan sebagainya.
Seperti di game Roblox, Anda bahkan dapat memiliki tas branded untuk avatar Anda. Biasanya, produk-produk tersebut dapat diakses setelah melewati level tertentu atau mebelinya di toko game.
Namun, kelemahan dari avatar ini, tampilan make up yang didapatkan dinilai kurang realistis dengan produk sesungguhnya yang diaplikasikan di dunia nyata.
Sebuah survey yang dilakukan lembaga Accenture mengungkapkan, bahwa 42% Gen X dan 23% Boomer tertarik untuk memiliki kosmetik, pakaian dan gaya rambut seperti yang dikenakan oleh avatar mereka di Metaverse.
Mencoba Make Up Secara Virtual
Beberapa merk produk kecantikan juga mulai memanfaatkan vitur augmented reality untuk konsumennya yang biasa disebut fitur try-on. Contohnya seperti fitur filter di Instagram namun untuk website mereka.
Tanpa perlu dating ke toko fisik, calon konsumen dapat melihat apakah kira-kira warna lipstik yang mereka sukai cocok bila diaplikasikan di wajah mereka, atau untuk memilih warna cat rambut. Pelaku industri kecantikan berharap dapat meningkatnan engagement dengan para konsumennya melalui inovasi ini.
Membuat Non Fungible Token (NFT) untuk Branding
Selain menggunakan avatar di ruang virtual, beberapa brand kecantikan juga menciptakan non-fungible token (NFT). NFT ini diperuntukkan bagi konsumen untuk mendapatkan produk yang memiliki identitas personal dan sifatnya terbatas.
Dalam NFT make up, konsumen dapat merancang sendiri tipe dan komposisi make up mereka. Setelah itu, mereka bisa membayarnya dengan dompet crypto.
Contoh Brand Kecantikan yang Menerapkan NFT Metaverse
Berikut ini 3 brand internasional yang telah menerapkan NFT Metaverse untuk branding:
Dior Beauty Virtual World
Pada tahun 2021 Dior Beauty berkolaborasi dengan Zepeto meluncurkan 9 Avatar mereka yang diciptakan oleh image director Peter Philips. Melalui avatar-avatar inilah Dior Beauty memperkenalkan koleksi terbarunya.
Selain itu, Dior Beauty juga memiliki miniverse untuk para konsumennya yang ingin membuat avatar mereka sendiri. Hal ini menjadi pengalaman baru dalam mengonsumsi produk kecantikan high-end.
Jo Malone Beauty Townhouse
Brand parfum asal London ini cukup terkenal di kalangan perempuan. Jo Malone mengembangkan ruang virtual sensorik dan visual untuk konsumennya. Sebuah apartemen virtual khas London yang diberi nama Jo Malone Beauty Townhouse.
Setiap sudut ruangnya dipenuhi produk Jo Malone mulai dari parfum, losion, lilin, dan lain-lain. Setiap ruang memiliki dekorasi seni yang khas sesuai jenis produk agar penggunanya dapat memiliki gambaran wangi yang dimiliki produk tersebut. Dari sini calon konsumen dapat memilih produk mana yang cocok bagi mereka.
Too Faced Metaverse Shopping Experience
Bagi Anda yang kurang familiar dengan merk ini, Too Face merupakan salah satu brand sister dari grup Estée Lauder. Too Faced membuat ruang virtual mereka sendiri berupa toko virtual 360° dengan visual yang apik.
Konsumennya dapat menikmati pengalaman berbelanja yang berbeda dan personal. Mulai dari permainan dengan hadiah kode voucher, interaksi dengan avatar, permainan di taman, bahkan berbelanja bersama sahabat juga bisa.