Pelatihan keselamatan kerja adalah bagian penting dari setiap perusahaan, termasuk perusahaan otomotif. Sebab, karyawan di sektor otomotif sering terlibat dalam pekerjaan yang melibatkan mesin berat dan bahan kimia berbahaya.
Menurut survei National Safety Council (NSC), industri otomotif masuk dalam industri dengan tingkat kecelakaan kerja yang tinggi. Setidaknya ada 1000 pegawai yang kehilangan produktivitas per harinya.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan otomotif untuk memastikan bahwa karyawan mereka menerima pelatihan yang memadai untuk meminimalkan risiko cedera dan kecelakaan. Selain itu, perusahaan juga perlu menyediakan lingkungan kerja yang minim risiko kecelakaan.
Perusahaan otomotif mulai menggunakan teknologi VR untuk mencegah kecelakaan kerja. Di artikel ini, kami akan membahas penerapan VR untuk pelatihan keselamatan kerja pegawai otomotif dan penyediaan lingkungan kerja yang aman.
Apa itu Teknologi Virtual Reality (VR)?
Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk merasakan lingkungan buatan yang sangat realistis melalui headset VR.
Dalam lingkungan VR, pengguna dapat berinteraksi dengan objek dan lingkungan yang berbeda secara virtual. Teknologi ini telah digunakan dalam berbagai industri, termasuk permainan video dan film, serta pelatihan keselamatan kerja.
Mengapa Perusahaan Otomotif Memilih VR untuk Pelatihan Keselamatan Kerja?
Pegawai otomotif menghadapi berbagai bahaya dan cedera dalam lingkungan kerja sehari-hari. Apalagi jika dituntut untuk berlatih di lingkungan yang real. Kemungkinan cedera akan berlipat. Berikut ini adalah contohnya:
- Cedera sendi: pegawai mengoperasikan alat-alat berat yang memungkinkan adanya stretching dan pergerakan sendi. Gerakan berulang tersebut memungkinkan adanya cedera fisik.
- Cedera karena peralatan: ada kemungkinan tertimpa benda berat seperti mesin atau komponen lainnya.
- Eksposur api dan listrik: terkena sengatan listrik atau terbakar percikan api yang berasal dari perakitan sirkuit mesin otomotif.
Pegawai yang cedera perlu diberi waktu untuk beristirahat atau pemulihan. Menurut survei Pubmed, 65% pekerja otomotif kehilangan produktivitas karena cedera parah. Dengan begitu, produktivitas di pabrik pun akan menurun.
VR bisa mengatasi penurunan produktivitas dengan menyediakan lingkungan virtual bertema mitigasi risiko kecelakaan. Perusahaan otomotif memilih VR untuk pelatihan keselamatan kerja karena teknologi ini memberikan pengalaman yang sangat realistis tanpa risiko cedera.
VR memungkinkan karyawan untuk berlatih dalam lingkungan yang sangat realistis tanpa harus khawatir tentang bahaya fisik. Hal itu membuat karyawan dapat belajar bagaimana menghindari bahaya dan bertindak secara tepat dalam situasi yang berbahaya.
Baca Juga: VR untuk Meningkatkan Skill Pegawai Otomotif
Contoh Penerapan VR untuk Keselamatan Kerja Pegawai Otomotif
Toyota
Toyota menggunakan VR untuk melatih karyawan di pabrik mereka di Kentucky, AS. Mereka menggunakan teknologi VR untuk melatih karyawan dalam mengoperasikan peralatan dan mesin dengan aman. Selain itu Toyota mengidentifikasi potensi bahaya dalam lingkungan kerja.
Pelatihan operasi mesin, peralatan dan identifikasi potensi bahaya dikemas dalam bentuk modul interaktif. Dalam modul tersebut, ada avatar pemandu belajar di dalam lingkungan yang imersif.
Ford
Ford menggunakan VR untuk melatih karyawan dalam situasi yang berisiko tinggi seperti pada saat melakukan perbaikan kendaraan. Dalam hal ini, Ford menggunakan VR untuk simulasi perakitan mesin dan kerangka mobil.
Hal itu bertujuan agar saat eksekusi perakitan mereka tidak perlu melakukan banyak revisi yang menyebabkan cedera sendi.
General Motors (GM)
General Motors menggunakan VR untuk melatih karyawan merakit motor dalam situasi-situasi yang berbahaya. Misalnya saat membuat sirkuit listrik untuk lampu dan mesin. Caranya melalui gamifikasi VR dengan berbagai task.
Teknologi ini membantu para karyawan untuk memahami risiko dan bahaya di lingkungan kerja mereka, sehingga mereka dapat mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Audi
Audi menggunakan VR untuk melatih karyawan dalam mengenal teknologi baru, seperti teknologi mobil otonom dan sistem bantuan pengemudi. Dalam hal ini, VR membantu para karyawan untuk memahami bagaimana teknologi baru tersebut bekerja dan bagaimana cara menggunakannya dengan aman dan efektif.
BMW
BMW menggunakan VR untuk melatih karyawan dalam memahami proses produksi dan memasang komponen kendaraan secara lebih efisien. Jadi karyawan bisa memahami proses produksi secara visual dan mempraktikkannya dengan aman dan terkontrol.
Volkswagen (VW)
Volkswagen menggunakan VR untuk melatih karyawan dalam mengoperasikan peralatan produksi. Dalam proses ini ada trainer virtual imersif yang memberi mereka feedback langsung.
Sejauh ini sudah ada pelatihan 30 tugas perakitan dengan VR. Modul tugas itu telah berhasil melatih lebih dari 10.000 karyawan dengan aman. Sehingga karyawan bisa memahami dan memitigasi risiko keselamatan kerja dengan lebih baik.
Mercedes-Benz
Mercedes-Benz menggunakan VR untuk melatih karyawan dalam mengoperasikan peralatan produksi dan memasang komponen kendaraan dengan lebih efisien. Dalam hal ini, teknologi VR membantu para karyawan untuk mempraktikkan keterampilan mereka dalam lingkungan yang aman dan terkontrol.
Baca Juga: VR untuk Membuat Prototype Mobil dengan Cepat dan Mudah
Manfaat VR untuk Keselamatan Kerja Pegawai Otomotif
Efektif Meningkatkan Pemahaman Karyawan
VR terbukti lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan karyawan dalam pelatihan keselamatan kerja. Sebab, karyawan dapat merasakan lingkungan kerja yang sangat realistis dan belajar bagaimana bertindak secara tepat dalam situasi yang berbahaya.
Sebagai contoh, karyawan akan diterjunkan untuk membuat mesin mobil. Sebelum terjun ke proyek asli, mereka bisa berlatih secara berkala dengan VR. Tujuannya untuk menghafal proses perakitan untuk meminimalisir kesalahan.
Aman untuk Berlatih dan Mempersiapkan Mitigasi Risiko
Penggunaan VR dalam pelatihan keselamatan kerja menghilangkan risiko cedera. Sebab, karyawan berlatih di dalam lingkungan virtual yang sangat realistis tanpa adanya aliran listrik dan mesin sungguhan. Selain itu, mereka juga bisa melakukannya di rumah masing-masing.
Selain itu, pelatihan keamanan kerja otomotif dengan VR membuat karyawan dapat mengantisipasi berbagai skenario cedera. Jadi mereka bisa belajar bagaimana menghindari bahaya dengan bertindak cepat dan tepat.
Efisien Waktu dan Biaya
Dalam pelatihan tradisional, tim memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar untuk menyediakan lingkungan yang aman. Hal itu belum termasuk biaya peralatan, bahan kimia, dan pengawasan.
Selain itu, pelatihan tradisional juga seringkali memakan waktu yang cukup lama, karena para pegawai harus mempraktikkan keterampilan keselamatan kerja secara berulang-ulang hingga memperoleh hasil yang memadai.
Namun, dalam pelatihan VR, perusahaan otomotif dapat menghemat waktu. Sebab, pegawai bisa langsung melakukannya di rumah masing-masing. Selain itu, pelatihan VR juga dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Sebab pegawai bisa melakukannya kapan saja tidak terikat jadwal.